Kota mara Apilan dan kota mara

Sebuah lakaran kotta mara yang dijumpai pada 6 Ogos 1859 menunjukkan keratan rentas di tengah rakit, pembinaan lubang penembakan, dan pembinaan tiang sudut.

Kota mara adalah tembok pertahanan atau casement perahu melayu. Fungsinya adalah melindungi penembak. Berlawanan dengan apilan, kota mara tidak dapat dipindahkan.[2] Ia adalah dinding permanen bateri meriam di kapal perompak Melayu. Istilah saga kota mara mengacu pada alat khas untuk menjaga perisai senjata (apilan) di posisinya. Kata benteng juga digunakan untuk dinding pertahanan permanen ini. Ambong-ambong adalah blok-blok kayu yang membentuk sebahagian daripada kerangka baterai dalam perahu perompak Melayu. Blok-blok ini menyokong pangkal dari benteng.[4]

Etimologi

Kata kotta berasal dari kata Melayu kota yang pada gilirannya berasal dari kata Sanskerta कोट्ट (kota) yang berarti benteng, perkubuan, istana kota, rumah yang dibentengi, kilang, kota, atau tempat yang dikelilingi oleh tembok.[6] Kata mara mungkin berasal dari kata melayu yang berarti "tampil ke hadapan", "maju", "datang",[5] "pindah ke depan", dan "lanjutan".[7] Oleh itu, ia dapat ditafsirkan sebagai "dinding pertahanan sebelum sebuah meriam" atau "dinding pertahanan di depan". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kota mara berarti (1) Dinding di atas kapal untuk melindungi orang yang memasang meriam (2) Teras atau dinding di atas sebuah benteng tempat meriam.[8] Menurut H. Warington Smyth, kota mara bermaksud sekerat melintang pada hadapan dan buritan kapal.[9] Benteng itu sendiri bermaksud bangunan tempat berlindung atau bertahan, dinding untuk menahan serangan, sesuatu yang dipakai untuk memperkuat atau mengekalkan kedudukan,[5] atau bateri.[4]